Friday, September 28, 2018

Tips Meningkatkan Produksi Padi 

Apa saja sih yang bisa meningkatkan produksi padi  ?

Meningkatkan produksi Padi

1. Luas Lahan 
Lahan merupakan salah satu faktor produksi yang memiliki kontribusi yang relatif besar terhadap usahatani. Luas lahan merupakan input kunci yang penting dalam bidang pertanian dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap faktor pertumbuhan jumlah produktivitas padi . 
Luas lahan dalam usahatani di daerah pedesaan sangat beragam. Luas lahan yang dimiliki oleh petani dibedakan menjadi tiga kategori yaitu petani lapisan bawah dengan luas lahan garapan < 0,5 ha, petani lapisan menengah dengan luas lahan garapan antara 0,5 ha – 1,0 ha, serta petani lapisan atas dengan luas lahan garapan > 1,0 ha . Secara umum semakin luas lahan yang digarap maupun lahan yang ditanami, maka semakin besar pula jumlah produksi padi yang dihasilkan dari lahan tersebut sehingga jumlah benih yang dibutuhkan juga semakin banyak . 

2. Varietas Benih Padi 
Pemilihan benih varietas unggul dalam budidaya padi sangat penting. Benih merupakan input salah satu input produksi yang mempunyai kontribusi terhadap hasil produksi . Penggunaan varietas unggul mampu meningkatkan produksi padi secara nyata karena hasilnya relatif tinggi dan stabil serta memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap hama penyakit . 
Salah satu kelebihan dalam penggunaan benih varietas unggul yaitu memiliki tingkat efisiensi penggunaan pupuk yang baik. Efisiensi penggunaan pupuk dapat ditingkatkan melalui upaya penanaman varietas unggul yang tanggap terhadap pemberian pupuk serta memperbaiki metode budidaya tanaman yang mencakup pengaturan kepadatan tanaman, pengairan yang tepat, dan pemberian pupuk secara tepat baik sesuai dengan takaran, cara, dan waktu pemberian . Hal yang mendasari keputusan petani dalam membeli benih yaitu agar petani tidak menggunakan input dengan berlebihan seperti pupuk, air, dan pestisida sesuai dengan kaidah praktik pertanian yang baik. Keberlangsungan pertanian ditentukan oleh beberapa hal salah satunya yaitu penggunaan varietas yang tahan hama penyakit . 
Lahan persawahan yang luas memiliki potensi untuk menyebabkan organisme, termasuk serangga hama maupun musuh alaminya berkembang dengan baik . Penggunaan varietas unggul terutama pada varietas spesifik lokasi memiliki keuntungan yaitu menjadi peredam terjadinya endemik hama dan penyakit di suatu wilayah . 

Petani dalam kegiatan usahatani padi juga berperan sebagai konsumen dalam pembelian salah satu input produksi yaitu benih, sehingga perilaku petani sebagai konsumen menentukan kualitas input produksi. Hal yang mendasari keputusan petani dalam membeli benih padi adalah varietas unggul yang memudahkan petani dalam penggunaan pestisida maupun penggunaan pupuk yang efisien sehingga hasil panen dalam hal ini produksi serta produktivitas yang diperoleh lebih baik . Lokasi toko saprodi yang strategis berbanding lurus dengan pembelian sehingga semakin strategis lokasi maka peluang petani berkunjung lebih besar . 
Penggunaan benih atau bibit unggul diakui telah menjadi satu faktor kunci keberhasilan dalam peningkatan produksi. Benih unggul yang diperoleh dari varietas hasil pemuliaan tanaman disebut dengan benih penjenis. Pemerintah telah menetapkan ketentuan pokok maupun pengawasan untuk menghasilkan benih yang bersertifikat atau benih sebar yang terjamin mutu, baik genetik dan kemurniannya . Benih padi yang digunakan dalam usahatani sebaiknya memiliki sertifikat. Kebutuhan benih padi dalam satu hektar lahan berkisar 20 - 25 kg . 
Mekongga dan ciherang merupakan VUB (Varietas Unggul Baru) yang sering digunakan petani. Potensi hasil gabah kering giling varietas Mekongga 13 
mencapai 7,58 ton/ha sedangkan varietas Ciherang 6,44 ton/ha . Varietas Mekongga baik untuk ditanam pada sawah dataran rendah hingga ketinggian 500 mdpl, varietas ini memiliki umur tanaman yang relatif lama yaitu antara 116 – 125 hari, tetapi memiliki rataan hasil yang terbilang besar yaitu sebanyak 8,4 ton/ha dengan potensi hasil sebanyak 6 ton/ha. Tekstur nasi pulen serta agak tahan terhadap hama wereng cokelat dan penyakit hawar daun . Produktivitas varietas Ciherang berada dalam kisaran 6 - 7 ton/ha, varietas IR 64 mempunyai produktivitas 5 - 6 ton/ha. Varietas IR 64 memiliki umur tanaman yang pendek yaitu 110 - 120 hari. Umur tanaman benih varietas IR 64 ini paling pendek dibandingkan dengan benih varietas Ciherang . 

3. Jarak Tanam 
Modifikasi dan pengembangan jarak tanam dalam pola tanam budidaya padi sangat penting. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi persaingan bibit lebih awal sehingga bibit tanaman padi dapat tumbuh secara optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya, meningkatkan jumlah 
anakan yang produktif, meningkatkan jumlah anakan tanaman padi per hektar, dan meningkatkan produksi per hektar . Pengaturan jarak tanam merupakan salah satu cara untuk menciptakan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh tanaman agar faktor-faktor tersebut dapat tersedia merata bagi setiap individu tanaman dan untuk mengoptimasi penggunaan faktor lingkungan yang tersedia . 
Pengaturan jarak tanam menghindari tumpang tindih yang akan terjadi di antara tajuk tanaman, memberikan ruang bagi perkembangan akar dan tajuk tanaman serta meningkatkan efisiensi penggunaan benih. Jarak tanam pada tanah yang subur cenderung lebih lebar sedangkan tanah yang kurang subur jarak tanam cenderung lebih rapat . Penggunaaan jarak tanam pada dasarnya untuk membuat tanaman tumbuh dengan baik tanpa mengalami banyak persaingan dalam hal menyerap air, unsur-unsur hara, dan cahaya matahari. Jarak tanam yang tepat penting dalam pemanfaatan cahaya matahari untuk proses fotosintesis secara optimal. Semakin rapat jarak tanam atau semakin banyak populasi tanaman per satuan luas maka semakin menurun kualitas rumpun tanaman, seperti menurunnya jumlah anakan dan jumlah malai per rumpun . 


4. Pengairan 
Air yang diberikan pada saat pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan tanaman dengan mengatur ketinggian genangan berkisar antara 2 – 5 cm jika genangan air melebihi ketinggian tersebut maka akan mengurangi pembentukan anakan. Prinsip dalam pemberian air antara lain memberikan air pada saat yang tepat, jumlah cukup, dan kualitas air yang baik. Pengairan dapat diatur sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Upaya pemeliharaan tanaman lainnya seperti penyiangan disesuaikan dengan waktu pemupukan,karena sebaiknya pada saat pemupukan petakan bersih dari gulma .
Pada pesemaian secara kering
Pengairan pada pesemaian kering dilakukan dengan cara mengalirkan air keselokan yang berada diantara bedengan, agar terjadi perembesan sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung, meskipun dalam hal ini sering kali ditumbuhi oleh tumbuhan pengganggu atau rumput. Air berperan menghambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tanaman pengganggu / rumput. Perlu diketahui bahwa banyaknya air dan kedalamanya merupakan faktor yang memperngaruhi perkembangan semai, terutama pada pesemaian yang dilakukan secara basah.

Pada pesemaian basah
Pengairan pada pesemaian basah dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Bedengan digenangi air selama 24 jam
- Setelah genagan itu berlangsung selama 24 jam, kemudian air
dikurang hingga keadakan macak-macak (nyemek-nyemek),
kemudian benih mulai bisa disebar.
Pengurangan air pada pesemaian hingga keadaan air menjadi macakmacak
ini, dimaksudkan agar benih yang disebar dapat merata dan
mudah melekat ditanah sehingga akar mudah masuk kedalam tanah.
- Benih tidak busuk akibat genagan air
- Memudahkan benih bernafas / mengambil oksigen langsung dari
udara, sehingga proses perkecambahan lebih cepat
- Benih mendapat sinar matahari secara langsung
Agar benih dalam bedengan tidak hanyut, maka air harus diatur sesuai
dengan keadaan, misalnya : bila akan terjadi hujan maka bedengan perlu
digenangi air, agar benih tidak hanyut. Penggenangan air dilakukan lagi
pada saat menjelang pemindahan bibit dari pesemaian kelahan
pertanaman, untuk memudahkan pencabutan.

5. Pemupukan
Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan
sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi
pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa :
- Pupuk alam ( organik )
- Pupuk buatan ( an organik )
Dosis pupuk yang digunakan :
- Pupuk Urea 250 -300 kg ha
- Pupuk SP 36 75 -100 kg ha
- Pupuk KCI 50 -100 kg ha
- Atau disesuaikan dengan analisa tanah
Dan penggunaan Pupuk Organik Cair Biogan yang telah terbukti rata-rata meningktakan produksi padi 1ha itu 1 ton.
Setelah menggunakan menggunakan bibit unggul yang tahan hama, jarak tanam yang baik, pengairan yang tepat serta pemupukan yang tepat dan berimbang. Karena banyak Pupuk diluar sana yang digunakan untuk memacu pertumbuhan dan juga memacu produksi seperti Pupuk Organik Cair Biogan , Bila Ingin Oke Gunakan pupuk Alami yang Nyata Hasilnya .
Berikut aplikasi pemupukan POC Biogan :

Aplikasi pertama POC BIOGAN pada tanaman padi dilakukan di persemaian, yaitu 7 (tujuh) hari sebelum bibit dicabut (untuk ditanam). Perlakukan ini dilakukan agar bibit yang ditanam tidak mengalami proses layu dan segera tumbuh dengan baik. Dosis yang digunakan 4 (empat) cc/liter air.
Aplikasi kedua POC BIOGAN, dilakukan pada saat berumur 15 (lima belas) HST.Perlakukan ini dimaksudkan agar anakan perumpun menjadi lebih banyak minimal dapat menambah 20%. Dosis yang digunakn 4 (empat) cc/liter larutan.
Aplikasi ketiga POC BIOGAN, dilakukan pada masa primordia (untuk padi genjah umur30-35 hari setelah tanam (HST)), untuk padi berumur 40-45 hari setelah tanam . Dosis yang digunakan 6 (enam) cc/liter larutan. Perlakuan ini dimaksudkan agar sebagian besar anakannya ( minimal 80% ) dapat berbunga.
Aplikasi keempat POC , pada saat padi sudah matang susu dengan, dosis 4(empat) cc/liter larutan. Perlakuan ini dimaksudkan agar semua butir gabah yang terbentuk dapat berisi dan meningkatkan berat 1.000 butir gabah sampai 10%.
Pupuk Organik Cair BIOGAN diberikan pada saat pemasukan air pertama.
Dengan perlakuan POC BIOGAN 4 tahap, produksi tanaman padi dapat meningkatkan 25 % dan maksimal 60%.
Untuk menghemat, aplikasi POC BIOGAN dapat dicampur insektisida atau pestisida.
Pupuk Organik Cair BIOGAN merupakan pupuk pelengkap, sehingga tanaman tetap harus menggunakan pupuk dasar, minimal 70% dari dosis rekomendasi pupuk lokal dan jangan dicampur dengan jenis POC dan ZPT lainnya
.
6. Pengendalian Hama 
Hama dan penyakit tanaman dapat menimbulkan kerugian antara lain mengurangi hasil produksi tanaman, mengurangi kualitas panen, dan menambah biaya produksi karena diperlukan biaya pemberantasan. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi pada umumnya adalah penggerek batang (stem borer), wereng hijau (green leafhopper), walang sangit (leptocorisa oratorius), wereng cokelat (nilaparvata lugens), hawar daun bakteri (xanthomonas campestris pv. oryzae), busuk batang (stem rot), bercak cercospora (narrow brown leaf spot), dan blas (pyicularia grisea). 
Upaya pemeliharaan tanaman melalui pengendalian hama dan penyakit dapat dilaksanakan dengan terpadu meliputi strategi pengendalian dari berbagai komponen yang saling mendukung dengan petunjuk teknis yang ada . Penggunaan pestisida dapat menimbulkan dampak negatif terhadap hama utama dan organisme bukan sasaran. Dampak tersebut berupa munculnya resistensi dan resurjensi serangga hama serta terancamnya populasi musuh alami dan organisme bukan sasaran. Maka dari pada itu menggunakan pestisida yang ramah dan akrab lingkungan bisa berupa pestisida nabati, biopestisida dan insektisida organik seperti buatan bapak Ir, Sujadih Kangoloh dan menantunya yaitu Insektisida Organik LIBAS.
Lihat Dulu Baru Basmi LIBAS. Jadi meski kita mengolah lahan yang luas, menggunakan varietes unggul yang tahan hama, menggunakan jarak tanam yang tepat, pengairan yang baik, pemupukan yang tepat dan berimbang kalau hamanya tidak kita tangulangi maka jelas produksi akan menurun dan bisa-bisa gagal panen.
LIBAS sangat efektif untuk memberantas hama, ulat, wereng, kupu , walang, kepinding, dan hama trip.
Insektisida yang aman ampuh  membasmi hama yang ada diatas daun , ramah  dan aman buat lingkungan.
LIBAS adalah Insektisida organik yang terbuat dari ekstrak tumbuh-tumbuhan terpilih dan diolah tenaga ahli sedemikian rupa , sehingga mampu melindungi tanaman dari serangan macam-macam hama, memberantas dan mengendalikan hama / penyakit tanaman secara efektif.
LIBAS tidak mengandung zat-zat atau bahan – bahan kimia sehingga tidak membahayakan bagi manusia maupun lingkungan.
LIBAS tidak menggunakan zat-zat dan bahan kimia pelekat, sehingga apabila hujan aplikasi penyemprotan dilaksanakan 2,5 jam atau lebih efektifnya 3 jam sebelum atau sesudah hujan.
Dosis Penggunaan  4 cc LIBAS per 1 liter air.